Latest Post

Talkshow Pendidikan Pra Nikah

Written By Unknown on Jumat, 13 Maret 2015 | 00.51


Khutbah Nikah Versi KH. Kholil Bangkalan

Written By Unknown on Senin, 09 Maret 2015 | 20.24

خطبة النكاح للشيخ خليل بنكالان

ثم قَرَءهَا الأُستَاذُ اروانِى امِين قُدُوس



الحَمْدُ للهِ الَّذِى خَلَقَ مِنَ المَاءِ بَشَرًا. فَجَعَلَهُ نَسَبًا وَصِهْرًا. خَلَقَ آدَمَ ثُمَّ خَلَقَ زَوْجَهُ حَوَّاءَ مِنْ ضِلْعٍ مِنْ أََضْلاَعِهِ اليُسْرَى. فَلَمَّا سَكَنَ إِلَيْهَا قَالَتِ المَلاَئِكَةُ مَهْ يَآدَمُ حَتَّى تُؤَدِّىَ لَهَا مَهْرًا. قَالَ وَمَا مَهْرُهَا قَالُوا أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ خَاتَمِ النَّبِيِّيْنَ وَإِمَامِ المُرْسَلِيْنَ , فَوَفَّى المَهْرَ وَخَطَبَ الأَمِيْنُ جِبْرِيْلُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ وَزَوَّجَهَا لَهُ عَلَى ذَلِكَ المَلِكُ القُدُّوسُ السَّلاَمُ . وَشَهِدَ إِسْرَافِيْلُ وَمِيْكَائِيلُ وَبَعْضُ المُقَرَّبِيْنَ بِدَارِ السَّلاَمِ. فَصَارَ ذَلِكَ سُنَّةَ أَوْلاَدِهِ عَلَى تَعَاقُبِ السِّنِيْنَ.

أَحْمَدُه أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً. وَأَشْكُرُهُ أَنْ جَعَلَكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ بِالتَنَسُّلِ الَّذِى هُو أَصْلُ كُلِّ نِعْمَةٍ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ مُبْدِعُ نِظَامِ العَالَمِ عَلَى أَكْمَلِ حِكْمَةٍ. لاَإِلَهَ إِلاَّ هُوَ تَبَارَكَ اللهُ رَبُّ العَالَمِيْنَ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ حَبِيبُ الرَّحْمَنِ وَمُجْتَبَاهُ القَائِلُ حُبِّبَ إِلَيَّى مِنْ دُنْيَاكُمُ النِسَاءُ وَالطِّيْبُ وَجُعِلَتْ قُرَّةُ عَيْنِى فِى الصَّلاَةِ وَقَالَ يَامَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ البَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فُطُوبَى لِمَنْ أَقَرَّ بِذَلِكَ عَيْنَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ.

 فَإِنَّ النِّكَاحَ مِنَ السُّنَنِ المَرْغَوبَةِ الَّتِى عَلَيْهِ مَدَارُ الإِسْتِقَامَةِ إِذْ مَنْ تَزَوَّجَ فَقَدْ كَمُلَ نِصْفُ دِيْنِهِ كَمَا أَخْبَرَ بِذَلِكَ الحَبِيْبُ المَبْعُوثُ مِنْ تِهَامَةِ. وَقَالَ تَنَاكَحُوا تَنَاسَلُوا فَإِنِّى مُبَاهٍ بِكُمُ الأُمَمَ يَومَ القِيَامَةِ. وَقَدْ حَثَّ عَلَيْهِ المَنَّانُ بِقَولِهِ وَأَنْكِحُوا الأَيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِيْنَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِيْهِمُ اللهُ مِن فَضْلِهِ وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ. وَهَذَا عَقْدٌ مُبَارَكٌ مَيْمُونٌ وَاجْتِمَاعٌ عَلَى حُصُولِ خَيْرِ يَكُونُْ. إِنْ شَاءَ اللهُ الَّذِى إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ. أَقُولُ قَولِ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ لِى وَلَكُمْ وَلِوَالِدَيَّ وَوَالِدِكُمْ وَلِمَشَايِخِى وَمَشَايِخِكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِينَ فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُورُ الرَّحِيْمُ

Segala puji bagi Allah, Dzat yang menciptakan manusia dari air, kemudian menciptakan keturunan dan kerabat. Allah menciptakan Nabi Adam kemudian menciptakan isterinya Sayidah Hawa dari tulang rusuknya yang kiri. Ketika Adam menyukai Hawa, Malaikat berkata : "jangan dulu wahai Adam, hingga kau penuhkan maharnya." Adam bertanya : "apakah maharnya?" Malaikat menjawab : "bacalah shalawat kepada Nabi Muhammad pemungkas para Nabi dan Imam para Utusan.  Adam kemudian memenuhkan maharnya dan Malaikat Jibril berkhutbah dan Allah menikahkan Adam dengan Sayidah Hawa. Israfil, Mikail dan sebagian Malaikat Muqarrabin menyaksikan di Daar as Salam. Kemudian ini menjadi contoh perilaku keturunannya dari tahun ketahun.

Saya memuji kepada Allah yang menciptakan untukmu dari golonganmu, pasangan-pasangan agar kau merasa tentram dengannya dan Allah menciptakan diantaramu rasa cinta kasih. Saya bersyukur kepada Allah yang menciptakan suku-suku dan bangsa-bangsa dengan berketurunan yang hal itu menjadi asal dari segala nikmat. Saya bersaksi bahwa Tiada Tuhan selain Allah, yang mengatur alam dengan kebijaksanaan yang sempurna. Tiada Tuhan selain Allah Tuhan semesta alam. Saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, kekasih Allah yang Maha Penyayang dan pilihan Allah yang menyatakan : "disenangkan untukku dari duniamu, perempuan dan wewangian dan dijadikan penenang hatiku saat bershalat" Dia juga berkata : "wahai para pemuda, barangsiapa diantaramu yang mempunyai bekal, menikahlah. berbahagialah bagi orang mengakui hal itu sebagai permata Rasulullah, keluarga, sahabat dan para tabiin.

Sesungguhnya nikah itu kesunnahan yang dicintai yang menjadi pondasi istiqamah, karena orang yang menikah maka telah sempurna separo agamanya sebagaimana dikabarkan oleh orang yang dikasihi yang diutus dari Tanah Tihamah. Rasulullah bersabda : "Menikahlah dan berketurunanlah, sesungguhnya aku membanggakan denganmu ummat yang banyak dihari kiamat. dan Allah mendorong menikah dengan firmannya : "Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." Ini adalah pernikahan yang berkah dan beruntung, dan pertemuan yang akan menghasilkan kebaikan bila dikehendaki Allah Dzat yang bila menginginkan sesuatu, cukuplah berkata jadilah maka jadilah ia
Inilah yang bisa saya katakan, dan saya bermohon ampun kepada Allah untuk ku, engkau semua, kedua orang tuaku dan orang tuamu, guru-guruku dan guru-gurumu dan segenap umat muslim. Maka bermohonlah ampun karena Allah Maha Mengampuni dan Berbelaskasih.

cara pengisian formulir nikah

Written By Unknown on Senin, 02 Maret 2015 | 01.19

Download Formulir Pernikahan

Written By Unknown on Rabu, 25 Februari 2015 | 01.24


FORMULIR PERNIKAHAN BISA DI DOWNLOAD DISINI

BIAYA PERNIKAHAN DI BALAI NIKAH GRATIS,
DI LUAR BALAI NIKAH DAN LUAR JAM KERJA RP.600.000.-
DIBAYARKAN LANGSUNG KE BANK.

PENGANTIN DILARANG KERAS MEMBERIKAN JASA KEPADA PETUGAS YANG MENGHADIRI PERNIKAHAN

Jangan Memberi Petugas Yang Menghadiri Pernikahan Anda

Written By Unknown on Rabu, 14 Januari 2015 | 18.18


TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Gratifikasi Komisi Pemberantasan Korupsi Giri Suprapdiyono mengingatkan masyarakat agar tak memberi duit kepada penghulu saat menggelar pernikahan di Kantor Urusan Agama (KUA) pada jam kerja. Menurut dia, akad dan mencatatkan nikah di KUA gratis alias tidak perlu mengeluarkan biaya apa pun.

"(Pengantin) bisa masuk kategori melakukan tindak pidana kalau membayar di luar ketentuan, itu termasuk gratifikasi dan suap," kata Giri di kantor KPK, Rabu, 14 Januari 2015. Para penghulu, kata dia, sudah mendapat honor dan uang transportasi yang sangat besar.

Sedangkan bagi masyarakat yang akan menggelar ijab kabul di luar KUA, Giri mengatakan tarifnya hanya Rp 600 ribu. Menurut dia, ketentuan tarif Rp 600 ribu itu menjadi Pendapatan Negara Bukan Pajak yang dibayarkan langsung melalui Bank Persepsi. Masyarakat tidak diperkenankan menyetorkan bea itu ke KUA. Dari dana itu, Negara sudah menganggarkan bea transportasi untuk penghulu. Karenanya dia mewanti-wanti masyarakat untuk tidak memberi uang transportasi ataupun sebagai ucapan terima kasih. (Baca: Pungut Lebih dari Rp 600 Ribu, Petugas KUA Terancam Bui)

Aturan ini berlaku mulai Juni 2014 setelah revisi Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 tentang Jenis Tarif Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) di lingkungan Kementerian Agama. Aturan ini khusus terkait dengan biaya pencatatan nikah.

Revisi biaya pencatatan nikah ini mencuat setelah seorang penghulu dari Kediri, Romli, terlibat kasus pidana karena diduga melakukan pungutan liar. Hal ini membuat penghulu-penghulu di Jawa Timur tak mau menikahkan pasangan di luar kantornya lantaran takut dituduh menerima gratifikasi. (baca ini juga bea nikah)

Tujuh Indikator Kebahagiaan Hidup di Dunia

Written By Unknown on Rabu, 07 Januari 2015 | 16.55

Setiap manusia tentu mencari kebahagiaan tidak saja di dunia tetapi juga di akhirat. Dengan berbagai cara manusia memburu kebahagiaan itu, tetapi tidak semua upaya mereka menemukan kebahagiaan sejati yang mereka cari.

Ibnu Abbas RA menjelaskan, ada 7 indikator kebahagiaan hidup di dunia, yaitu :

1) Qolbun Syakirun,
Yaitu hati yang selalu bersyukur, artinya selalu menerima apa adanya (qona'ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, tidak ada stress, inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur.

2) Al-Azwaju Shalihah,
Yaitu pasangan hidup yang shaleh / shalehah, pasangan hidup yang shaleh / shalehah akan menciptakan suasana rumah dan keluarga yang sakinah.

3) Al-Auladul Abrar,
Yaitu anak yang shaleh / shaliehah
Do'a anak yg shaleh / shalihah kepada orang tuanya dijamin dikabulkan ALLAH, berbahagialah orang tua yang memiliki anak sholeh / solehah.

4) Al-Biatu Sholehah,
Yaitu lingkungan yang kondusif untuk iman kita
Rasulullah menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang-orang shaleh yang selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan bila kita salah.

5) Al-Malul Halal,
Yaitu harta yang halal, bukan banyaknya harta tapi halalnya harta yang dimiliki
Harta yang halal akan menjauhkan setan dari hati
Hati menjadi bersih, suci dan kokoh sehingga memberi ketenangan dalam hidup.

6) Tafakuh Fid-Dien,
Yaitu semangat untuk memahami agama, dengan belajar ilmu agama, akan semakin cinta kepada agama dan semakin tinggi cintanya kepada ALLAH dan RasulNYA
Cinta inilah yang akan memberi cahaya bagi hatinya.

7) Umur yang barokah,
Yaitu umur yg semakin tua mk membuatnya semakin shaleh, setiap detiknya diisi dengan amal ibadah
Semakin tua semakin rindu untuk bertemu dengan Sang Pencipta.

Smoga Kita Smua Mndapatkn ke 7 Indikator trsebut,,

آمين آمين ان شاء الله

Jangan Jadikan Pernikahan Penghalang Dalam Mencari Ilmu

Written By Unknown on Kamis, 01 Januari 2015 | 21.53

Imam Syafii berkata : "barang siapa yang menginginkan dunia dia harus mempunyai ilmu, barangsiapa yang menginginkan akhirat dia harus mempunyai ilmu" Demikian pula Imam Ibn Ruslan dalam Kitab Zubad menyatakan :
وكل من بغير علم يعمل * عمله مردودة لاتقبل
setiap orang yang beramal tanpa ilmu maka amalnya tidak akan diterima

Sungguh meraih ilmu itu penting sebagaimana disampaikan Imam Fath al Mausily kepada para muridnya :
قال فتح الموصلي رحمه الله ، اليس المريض إذا منع الطعام والشراب والدواء يموت؟ قالوا بلي, قال كذلك القلب إذا منع الحكمة والعلم ثلاثة أيام يموت. المنهج السوي 91
"bukankah orang yang sakit yang dilarang makan dan minum juga konsumsi obat akan mati?" Murid-muridnya berkata: "yaa tentuu", Imam Fath berkata: "begitu juga hati, ketika tercegah mendapatkan hikmah dan ilmu selama tiga hari, maka matilah hati".

Pernikahan dan mencari ilmu bukanlah sesuatu yang patut dipertentangkan, namun tanpa ilmu yang cukup pernikahan bisa menjadi malapetaka saat pernikahannya ternyata tidak sah. Tanpa ilmu pernikahan yang seharusnya menjadi media menambah ibadah, mungkin malah menjadi penghalang ibadah karena kedangkalan ilmu.

Dengan ilmu yang cukup, pernikahan malah akan menjadi semangat baru antara suami isteri untuk saling mendorong agar senantiasa tidak berhenti mengaji dan mengkaji. Karena bagi pemilik ilmu, ilmu bahkan akan menjadi kawan saat pemiliknya telah mati dan menenagkannya di alam kubur, sebagaimana riwayat Ibn Abbas :
عن ابن عباس: إذَا مَاتَ العَالِمُ صَوَّرَ الله عِلْمَهُ فِي قَبْرِهِ يُؤْنِسُهُ يَوْمَ القِيَامَةِ، وَيَدْرَأُ عَنْهُ هَوَامّ الأرْضِ

Terkait hal ini al-Imam Abu Hanifah an-Nu’man berwasiat kepada para pemuda :

ﻭﻻ ﺗﺘﻮﺯﻭﺝ ﺍﻻ ﺑﻌﺪ ﺃﻥ ﺗﻌﻠﻢ ﺃﻧﻚ ﺗﻘﺪﺭ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻘﻴﺎﻡ ﺑﺠﻤﻴﻊ ﺣﻮﺍﺋﺠﻬﺎ ﻭﺍﻃﻠﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺃﻭﻻ ﺛﻢ ﺍﺟﻤﻊ ﺍﻟﻤﺎﻝ ﻣﻦ ﺍﻟﺤﻼﻝ ﺛﻢ ﺗﺰﻭﺝ, ﻓﺎﻧﻚ ﺍﻥ ﻃﻠﺒﺖ ﺍﻟﻤﺎﻝ ﻓﻲ ﻭﻗﺖ ﺍﻟﺘﻌﻠﻢ ﻋﺠﺰﺕ ﻋﻦ ﻃﻠﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻭﺩﻋﺎﻙ ﺍﻟﻤﺎﻝ ﺍﻟﻰ ﺷﺮﺍﺀ ﺍﻟﺠﻮﺍﺭﻱ ﻭﺍﻟﻐﻠﻤﺎﻥ ﻭﺗﺸﺘﻐﻞ ﺑﺎﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭﺍﻟﻨﺴﺎﺀ ﻗﺒﻞ ﺗﺤﺼﻴﻞ ﺍﻟﻌﻠﻢ, ﻓﻴﻀﻴﻊ ﻭﻗﺘﻚ ﻭﻳﺠﺘﻤﻊ ﻋﻠﻴﻚ ﺍﻟﻮﻟﺪ ﻭﻳﻜﺜﺮ ﻋﻴﺎﻟﻚ ﻓﺘﺤﺘﺎﺝ ﺍﻟﻰ ﺍﻟﻘﻴﺎﻡ ﺑﻤﺼﺎﻟﺤﻬﻢ ﻭﺗﺘﺮﻙ ﺍﻟﻌﻠﻢ.

Janganlah engkau (terburu2) menikah kecuali setelah engkau mengetahui bahwasanya engkau sudah mampu untuk bertanggung
jawab memenuhi seluruh kebutuhan2 Istrimu.

carilah ilmu terlebih dahulu, kemudian(setelah punya ilmu) kumpulkanlah harta benda dari jalan yang halal lalu menikahlah. Jika engkau mencari harta benda di tengah2 waktumu mencari ilmu, maka engkau akan lemah di dalam mendapatkan
ilmu, karena harta benda selalu mengajakmu untuk terus berniaga dengan orang2 sekitarmu, dan engkau akan tersibukkan dengan urusan dunia juga wanita sebelum engkau benar2 mendapatkan ilmu.

(jika itu yang terjadi) maka waktumu akan tersia-siakan, dan engkau akan mempunyai banyak anak, keluargamu akan menjadi semakin banyak juga. Oleh karena itu, maka engkau akan sangat berhajat untuk memenuhi kebutuhan2 mereka dan engkau lalu meninggalkan ilmu.

ﻭﺍﺷﺘﻐﻞ ﺑﺎﻟﻌﻠﻢ ﻓﻲ ﻋﻨﻔﻮﺍﻥ ﺷﺒﺎﺑﻚ ﻭﻭﻗﺖ ﻓﺮﺍﻍ ﻗﻠﺒﻚ ﻭﺧﺎﻃﺮﻙ ﺛﻢ ﺍﺷﺘﻐﻞ ﺑﺎﻟﻤﺎﻝ ﻟﻴﺠﺘﻤﻊ ﻋﻨﺪﻙ, ﻓﺎﻥ ﻛﺜﺮﺓ ﺍﻟﻮﻟﺪ ﻭﺍﻟﻌﻴﺎﻝ ﻳﺸﻮﺵ ﺍﻟﺒﺎﻝ, ﻓﺎﺫﺍ ﺟﻤﻌﺖ ﺍﻟﻤﺎﻝ ﻓﺘﺰﻭﺝ.

Sibukkanlah waktumu dalam mencari ilmu pada masa-masa mudamu, pada waktu hatimu masih senggang dari banyak pikiran, kemudian setelah itu (setelah ilmu berhasil diraih), sibukkanlah dirimu untuk mengumpulkan harta benda, karena sesungguhnya banyaknya anak dan keluarga akan mengganggu pikiran. Dan ketika harta sudah kau raih, maka menikahlah.

*Di nukil dari kitab al-Asybah wa an-Nadzoir
li Ibni Najm
 
Support : Creating Website | zoel | KUA
Copyright © 2013. Pelopor Pelayanan Berbasis IT - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by KUA Klojen
Proudly powered by KUA Klojen